Tuesday, 10 May 2016

SUPERNOVA 1 : Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh


Mungkin aneh untuk mengakuinya, tapi inilah novel pertama yang saya baca, apakah saya tidak suka membaca ?? gk juga, saya sangat suka membaca tapi yah membaca komik “One Piece, Naruto dan Fairytail” yah itu yang selalu saya baca tanpa ada kata bosan J nah pas pada tahun 2014 saya pergi ke toko buku yang ada di kota Banda Aceh (tempat saya tinggal sekarang) disitu timbul rasa penasaran saya tentang judul buku ini “SUPERNOVA” apakah seperti supernova yang ada di komik One Piece ? itu pertanyaan pertama yang muncul dalam pikiran saya apalagi ada kata Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh, dan akhirnya pada hari itu saya memutuskan untuk mebeli novel ini.

Anehnya lagi, novel ini berhasil membuat saya jatuh cinta bahkan sejak saya membuka halaman-halaman pertamanya dan menemukan puisi ini. 

"Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal hidup
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara
Engkaulah matahari firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara
Kau hadir dengan ketiadaaan
Sederhana dalam ketidakmengertian
gerakmu tiada pasti
Namun aku terus disini
Mencintaimu
Entah kenapa"
 


- Dee

Novel ini berkisah tentang Dhimas dan Ruben,  pasangan gay yang bertemu saat kuliah di Amerika. Pertemuan mereka dalam sebuah pesta, berujung pada ikrar untuk menjadi pasangan dan juga ikrar bahwa sepuluh tahun kemudian mereka akan membuat sebuah karya yang merupakan gabungan antara science ilmiah dan sastra. Dan sepuluh tahun kemudian, penulisan karya itu dimulai, dalam bentuk sebuah novel dengan Ferre (CEO sebuah korporasi multinasional), Rana (jurnalis sebuah majalah bergengsi), dan Diva (model sekaligus pelacur papan atas), sebagai tokoh utamanya.

Konflik dimulai saat Rana mewawancarai Ferre untuk artikel yang akan dimuat di majalah. Tak disangka jika wawancara singkat itu menjadi awal terjalinnya kisah cinta terlarang di antara mereka berdua. Terlarang karena ketika itu, Rana sudah menikah dengan Arwin yang sama seperti Rana, juga berasal dari keluarga aristokrat bangsawan lama.

Tak ada justifikasi salah atau benar dalam kisah perselingkuhan ini. Arwin bukanlah pria jahat yang pantas untuk dikhianati, sebaliknya justru, Arwin digambarkan sebagai pria yang baik, soleh, bertanggung jawab, dengan latar belakang keluarga yang baik dan juga memiliki pekerjaan yang bisa dibanggakan. Dan seluruh kelebihannya itulah yang menjadi satu-satunya kesalahan Arwin untuk Rana. Karena dengan menjadi sosok yang sempurna, tak ada alasan untuk Rana berpaling dari Arwin. Pengkhianatan yang dilakukan Rana semata-mata karena Rana dan Ferre saling jatuh cinta, titik. Dan bisakah orang memilih pada siapa ia jatuh cinta?. 

Sayangnya, tak seperti kisah perselingkuhan lain yang mungkin hanya karena nafsu sesaat, cinta lokasi atau pelarian dari rumah tangga yang bermasalah, cintanya Rana dan Arwin adalah cinta dalam artian sebenarnya cinta. Rana melihat sosok Ferre sebagai seseorang yang mampu membangkitkan semangat dalam hidupnya yang membosankan. Pun demikian Ferre, ia melihat Rana sebagai sosok Puteri, yang selalu menjadi perwujudan obsesi dari dongeng masa kecilnya.

Ksatria jatuh cinta pada Puteri bungsu dari Kerajaan Bidadari. Sang Puteri naik ke langit. Ksatria kebingungan. Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang, tapi tidak tahu caranya terbang. Ksatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu. Tetapi kupu-kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon. Ksatria lalu belajar pada burung gereja. Burung gereja hanya mampu mengajarinya sampai ke atas menara. Ksatria kemudian berguru pada burung elang. Burung elang hanya mampu membawanya ke puncak gunung. Tak ada unggas bersayap yang mampu terbang lebih tinggi lagi. Ksatria sedih, tapi tak putus asa. Ksatria memohon pada angin. Angin mengajarinya berkeliling mengitari bumi, lebih tinggi dari gunung dan awan. Namun Sang Puteri masih jauh di awang-awang, dan tak ada angin yang mampu menusuk langit. Ksatria sedih dan kali ini ia putus asa. Sampai satu malam ada Bintang Jatuh yang berhenti mendengar tangis dukanya. Ia menawari Ksatria untuk memapu melesat secepat cahaya. Melesat lebih cepat dari kilat dan setinggi sejuta langit dijadikan satu. Namun kalau Ksatria tak mampu mendarat tepat di Puterinya, maka ia akan mati. Hancur dalam kecepatan yang membahayakan, menjadi serbuk yang membedaki langit, dan tamat. Ksatria setuju. Ia relakan seluruh kepercayaannya pada Bintang Jatuh menjadi sebuah nyawa. Dan ia relakan nyawa itu bergantung hanya pada serpih detik yang mematikan. Bintang Jatuh menggenggam tangannya.
“Inilah perjalanan sebuah Cinta Sejati,” ia berbisik,
“tutuplah matamu, Ksatria. Katakan untuk berhenti begitu hatimu merasakan keberadaannya.”
Melesatlah mereka berdua. Dingin yang tak terhingga serasa merobek hati ksatria mungil,
tapi hangat jiwanya diterangi rasa cinta. Dan ia merasakannya…
“Berhenti!”

Bintang Jatuh melongok ke bawah, dan ia pun melihat sesosok puteri cantik yang kesepian. Bersinar bagaikan Orion di tengah kelamnya galaksi. Ia pun jatuh hati. Dilepaskannya genggaman itu. Sewujud nyawa yang terbentuk atas cinta dan percaya. Ksatria melesat menuju kehancuran. Sementara Sang Bintang mendarat turun untuk dapatkan Sang Puteri. Ksatria yang malang. Sebagai balasannya, di langit kutub dilukiskan Aurora. Untuk mengenang kehalusan dan ketulusan hati Ksatria.

Sayang, Puteri yang selalu didambakannya ini sekarang adalah isteri orang lain. Tapi status kekasihnya ini membuat Ferre berpikir lebih dalam tentang cinta dan hubungan mereka. Tentang arti komitmen dalam pernikahan, tentang cinta yang "katanya" tak harus memiliki, tentang konsep cinta yang "katanya" seharusnya membebaskan. Dan untuk Ferre dan Rana, semua itu hanya konsep yang utopis karena mereka sendiri tak bisa mengingkari, cinta yang mereka punya menuntut sebuah kebersamaan, yang sangatlah tak mungkin dengan Arwin yang sudah lebih dahulu hadir dalam hidup Rana.

Dalam kebimbangannya, dari seorang teman Rana mendapat saran untuk mengkonsultasikan masalahnya dengan Supernova, Cyber Avatar yang bersedia menjawab semua permasalahan dan pertanyaan yang diajukan orang-orang. Tak ada yang tahu bahwa sosok Supernova di dunia maya ini sebenarnya adalah Diva di dunia nyata, tetangga depan rumah Ferre, yang adalah seorang model sekaligus pelacur papan atas, tetapi dengan kemampuan akademis melampaui bahkan para pakar di bidangnya. 

Tanya jawab yang dilakukannya dengan Supernova, membawa Rana pada pertanyaan yang sebenarnya: pertanyaan untuk mengenal dirinya sendiri. Tapi ia masih juga belum menemukan jawaban, apa yang harus ia lakukan, kabur dengan Ferre dan meninggalkan Arwin, atau terus bertahan dengan Arwin sementara dalam hati ia menyadari cintanya pada Ferre sudah semakin pekat saja.

Tak kuat menahan beban pikiran, akhirnya Rana masuk rumah sakit. Lemah jantung yang dideritanya sejak kecil menunjukkan keberadaannya lagi di tubuh ringkihnya. Dan momen saat kemudian Ferre menjenguk Rana di rumah sakit ternyata menjadi titik balik semuanya. Tanpa sengaja Arwin yang sudah tahu perselingkuhan istrinya menangkap pandangan mata Rana dan Ferre. Dan tiba-tiba ia menyadari, bahwa ia melihat cinta yang begitu besar di mata keduanya. Alih-alih marah dan cemburu, Arwin malah merasa ia telah menjadi penghalang untuk kebahagiaan keduanya. Dan akhirnya Arwin memutuskan setelah Rana keluar dari rumah sakit, ia akan menyerahkan Rana pada Ferre. Momen yang sebenarnya pas, karena disaat yang sama Rana pun sudah memutuskan bahwa sepulang dari rumah sakit ia akan meninggalkan Arwin demi Ferre.

Ferre sudah begitu bahagia, senang karena akhirnya ia akan bersatu dengan sang Puteri, tak pernah ia sangka bahwa yang terjadi justru kebalikannya. Malam itu, Arwin menghampiri Rana. Malam itu, Arwin menyatakan bahwa ia sudah tahu semuanya, tentang Rana dan Ferre. Tak seperti yang selalu dibayangkan Rana, Arwin dengan mata merah dan kalap, dengan senjata di tangan, siap untuk mengejar dan membunuh Ferre di kediamannya. Sebaliknya, Arwin malah tampak begitu pasrah dan tenang, memeluk Rana dari belakang, sambil menyatakan bahwa ia sedemikian mencintai Rana, saking cintanya sampai ia tak ingin lagi menyiksa Rana dengan memaksakan kebersamaan yang semu. 

"Istriku atau bukan, kamu tetaplah Rana yang kupuja. Dan perasaan ini cukup besar untukku berjalan sendiri tanpa perlu kamu ada". 

Dan terkesiaplah Rana, menyadari bahwa cinta yang membebaskan itu ternyata Arwin yang punya, bukan miliknya bukan pula kekasihnya. Seketika itu pula Rana membalik badannya memeluk Arwin dengan pelukan orang yang kembali selepas akan beranjak pergi.

Dan Ferre, akhirnya jatuh sedalam-dalamnya setelah membaca surat perpisahan dari Rana, patah hati sampai memutuskan bunuh diri dengan bermain rolet Rusia menggunakan satu peluru di pistolnya. Ia tinggal menarik pelatuk sebelum semuanya tamat. Dan dimulailah kilasan-kilasan hidupnya. Tentang ayahnya yang kabur dengan wanita lain hingga ibunya bunuh diri, tentang kakek dan nenek yang selalu ingin ia berdoa, dan satu ledakan, yang membuat ia tersadar bahwa hidupnya akan terus berlanjut, dan perasaannya untuk Rana sudah mengkristal dan akan selalu ia simpan.

Diantara Kisah Rana dan Ferre, terjadi juga konflik dalam kehidupan nyata seorang Diva, pelacur high class yang hanya menerima bayaran dengan dolar. Diva sebenarnya adalah seorang yang cerdas dan berwawasan luas, terbukti dikisah ini dia berdialog dengan pelanggan pelangganya yang dari aparat pemerintah dan ada juga yang menjadi salah satu dosen terkenal di sebuah perguruan tingga ternama di negeri ini. Dibalik profesinya sebagai seorang pelacur high class, diva juga menjadi seorang Cyber avatar “Supernova” yang menjadi tempat konsultasi bagi semua orang yang aktif didunia maya. Dalam serial supernova ini, Diva mengambil peran yang sangat penting, dia berperan sebagai sang Bintang Jatuh yang menjadi musuh Ksatria dalam serial novel khayalan Ferre.

Dalam kisah si Diva sang pelacur high class, ada muncul nama seorang Gio yang menjadi salah satu orang yang istimewa dalam hidup Diva, Karena sampai saat ini hanya Gio seorang yang dikasih izin masuk sampai ke ruang tamu rumahnya Diva dan mencium lansung dibibir Diva.

Gio adalah seorang petualang sejati, Indonesia adalah negara tempat dia lahir tapi bukan negara tempat dia tinggal, di keliling Benua Amerika, menjalajah hutan Amazon dan mendaki berbagai macam gunug disana, kalua mau dibuat perbandingan hari, Gio hanya menumang transit sebentar di Indonesia sambilan menunggu pesawatnya terbang kembali dan menjalajah dunia ini. Soal finansial, Gio serba mencukupi, Ayahnya seorang pengusah sukses keturunan Brazil dan ibunya seorang ibu rumah tangga keturunan Thionghoa.

Awal mula perjumpaan Gio dengan Diva juga terbilang unik, Gio yang mencoba pengalaman barunya dan tertarik untuk menyewa seorang yang Highclass seperti Diva yang hanya menerima bayaran dengan Dollar. Dan begitulah, berawal dari coba coba dan akhirnya jadi Jatuh Cinta. Gio jatuh cinta pada Diva yang bagaikan bintang di khayangan.

Diva seorang cyber avatar “sang SUPERNOVA” yang tetangga dekat Ferre. Pada suatu  hari melihat keanehan dirumah Ferre, mobil Ferre tidak keluar dari tempatnya, rumah tertutup bagaikan tak ada orang, itu merupakan suatu  keanehan bagi Diva karena tidak seperti biasanya. Biasanya Ferre sudah berada ditempat kerjanya kalau jam segitu.

Diva akhirnya tau  kalau Ferre lagi jatuh ke dasar dasarnya, dan disitulah awal mula kedekatan Ferre dengan sang Supernova ini. Ferre yang bangun dari kejatuhannya mulai mebuka lembaran baru deng sang Bintang Jatuh. Berawal dari kedekatan saling mengisi waktu luang ditaman bunga dirumah Diva, hingga terjadi suatu peristiwa di malam itu yang mengungkap identitas Diva yang sebenarnya sebagai sang SUPERNOVA.

Diva yang pada awalnya sudah berenca untuk meneruskan tongkat estafet SUPERNOVA kepada Ferre dan dia akan pergi travelling ke benua Amerika dan menjelajah Hutan Amazon.
.
.
.
Jujur, tak mudah untuk saya membuat sinopsis dari novel ini. Karena memang novel ini adalah novel yang sangat kaya, konflik yang terjalin, teori-teori sains yang ikut menjadi bagian dari cerita, penokohan dan konsep cerita di dalam cerita, membuat novel ini bisa dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Bukan sekedar cerita picisan tentang perselingkuhan, tapi ada pencarian makna oleh tokoh-tokoh didalamnya. Tentang hakikat manusia, tentang hidup, tentang persahabatan, dan tentang cinta yang sering salah diinterpretasikan. Didukung oleh pilihan diksi yang kuat dan puisi-puisi yang indah, maka pantaslah jika novel ini memenangkan banyak penghargaan dan menjadi best seller.


Di akhir cerita, Dhimas dan Ruben yang menyusun cerita tentang Ferre, Rana, dan Diva akhirnya menyadari bahwa mereka berdua sama dengan tokoh cerita yang mereka susun, ada dalam molekul pikiran seorang pengarang yang lain. “Sebenarnya siapa yang menulis Siapa ?” itulah kalimat pertanyaan yang muncul dari Dhimas dan Reuben pada akhir cerita novel ini. J

Monday, 29 February 2016

Semoga Negeri Ini Segera Siuman dari Tidur Panjangnya


Tujuh puluh tahun lamanya negeri ini telah merdeka. Sekarang kita bisa saksikan bendera merah putih dapat berkibar dengan gagah di langit biru. Tak ada gemuruh suara tembak-menembak yang kita dengar tiap hari. Tak ada suara meriam atau bunyi bom-bom yang meledak menakutkan diri. Setiap hari justru kita disambut dengan siaran televisi. Disambut dengan berbagai berita pagi, yang ditemani dengan suguhan segelas kopi dan roti. Enak memang, namun ternyata saat kita menyadari tentang apa yang diberitakan di televisi. Niscaya kita sering kali harus bersedih hati. Sedih dan gundah, kenapa negeri kita jadi seperti ini?

Kita semua mungkin sudah menyadari, memang ada yang tidak beres di negeri ini. Banyak hal-hal yang bikin kita muak sendiri. Korupsi yang masih saja mempromosikan aktor-aktor baru. Seolah tak ada habisnya tikus-tikus tak tahu malu itu menguras kekayaan negeri ini. Kita pun bisa melihat para petinggi negeri ini sedang petak umpet dalam pemerintahan. Saling sembunyi dari berbagai kekisruhan yang ada. Belum lagi para pejabat yang berdebat penuh semangat, meributkkan etika dan kehormatan. Namun seperti debat dengan penuh drama dan kepalsuan. Hingga kita pun jadi penonton yang kebingungan, sambil pengen lempar sandal di muka-muka yang penuh kedustaan itu. Ada pula yang lagi marak tentang gemerlapnya dunia prostitusi. Kita semua disuguhkan betapa murahnya harga diri untuk dibeli dengan materi. Entah itu fakta atau sebuah fiksi dunia televisi, namun kita jadi menyadari betapa bobroknya moral yang sedang menggerogoti budaya negeri ini.

Rasanya kok negeri kita semakin amburadul saja. Apa-apa seolah jadi susah, ah cari kerja susah, ah usaha susah, ah kita jadi banyak ah. Kesenjangan ada dimana-mana. Disaat banyak pengemis menyodorkan kaleng meminta-minta, disisi lain banyak pejabat laknat yang menyelipkan proposal rekayasa atau bohong belaka hanya untuk membuncitkan perutnya dengan limpahan rupiah. Kriminalitas terjadi begitu maraknya, begal dan rampok seolah mendapat penghargaan tentang keeksisannya. Dunia pendidikan yang tebongkar banyak kebusukan tentang para penjual dan pembeli ijazah. Dengan mudahnya banyak orang memakai toga wisuda, tanpa mengerti satu tambah satu sama dengan dua. Kita tentu sangat berharap,

"Semoga negeri ini segera siuman dari tidur panjangnya."

Kita semua yang peduli dengan negeri ini pastilah menginginkan adanya perubahan yang segera terjadi. Dimulai dari pemilu tahun lalu yang sebenarnya sangat kita harapkan untuk bisa menjadi batu loncatan untuk perbaikan negeri. Kita begitu antusias untuk memilih para pemimpin negeri. Namun faktanya, memang perubahan itu tak bisa terjadi seketika dengan cepatnya. Kita menyadari bahwa perubahan tidak bisa dipasrahkan kepada para pemimpin semata. Semua itu tidak bisa dibebankan kepada mereka yang duduk di bangku pemerintahan sana. Apalagi sekarang saat kita melihat drama politik yang seolah semakin meudarkan rasa percaya kepada mereka. Hingga kadang rasa pesimis kepada para pemimpin itu muncul di benak kita. Namun kita harus meyakini, diantara mereka juga masih banyak orang baik yang sangat peduli dengan negeri ini.

Sekarang, tentu kita sudah capek dengan namanya berdemonstrasi meminta perubahan. Berteriak kesana-kemari seolah tak pernah dapatkan jawaban. Suara jeritan hati masyaralat yang ingin negerinya segera pulih dari segala kekacauan. Namun apalah daya bagi kita, apa yang kita tuntut dari para pemimpin seolah tak punya power untuk dilaksanakan. Mungkin lebih tepatnya kita tidak sedang menuntut mereka, namun kita berharap kepada mereka. Karena kita memang rakyat biasa, walau yang sebenarnya justru adalah penguasa negeri demokrasi ini. Sehingga kita perlu memahami, untuk bisa menjadikan negeri ini berubah. Kita tak perlu banyak menunggu para pemimpin negeri ini berubah, mungkinlah jalan yang paling mudah yang bisa kita lakukan adalah dengan mulai mengubah diri sendiri. Kita mulai dari diri kita sendiri. Walau kita hanya seorang individu, namun sebenarnya negeri ini adalah kumpulan dari para individu. Individu yang telah membentuk populasi lebih dari dua ratus lima puluh juta jiwa, dengan nama Indonesia.

Jika kita tak ingin melihat korupsi di negeri ini terus berkembang, kita bisa budayakan anti korupsi dari kehidupan diri kita masing-masing. Tak ada suap-menyuap dalam tindakan sehari-hari kita, tak mengambil hak orang lain yang bukan hak kita. Karena sebenarnya sebagian dari kita masih saja mentolelir tindakan korupsi yang kecil. Walaupun hanya mengambil selembar uang ribuan, itu juga bagian dari korupsi yang dibiarkan terpelihara di negeri ini.

“Jika kita berteriak ingin negeri ini segera berubah, kenapa kita masih saja bangun kesiangan?”

Kita mungkin terlalu menuntut orang lain untuk serba cepat, namun justru kita sendiri yang pemalas. Lalu bagaimana kalau jutaan orang Indonesia juga malas seperti kita. Tentu negeri ini sulit berubah dan semakin ditinggal oleh negeri tetangga.

“Jika kita ingin para pemimpin bekerja keras, kenapa kita justru sering mengeluh terhadap pekerjaan kita sendiri?”

Siswa-siswa SMA yang malas mendengarkan gurunya. Para mahasiswa yang sering mengeluh karena banyaknya tugas. Para guru dan dosen yang ala kadarnya mengajar putra didiknya. Para pekerja yang setengah-setengah dalam bekerja ketika tak ada bosnya. Hingga akhirnya apakah kita pantas berteriak kepada para pejabat,

“Kerja yang bener dong, jangan minta naik gaji doang!!!”

Ya kita semua sudah muak dengan para pejabat yang dikit-dikit minta kenaikkan gaji. Padahal di berbagai penjuru negeri ini, masih banyak sekali rakyat yang kesulitan untuk makan setiap hari. Kita masih saja meributkan banyaknya gaji yang kita peroleh, padahal ada puluhan ribu guru di negeri ini yang  hanya di bayar sukarela.

Bagi negeri ini kita memang hanya seseorang, mungkin hanya dikenal di lingkungan masing-masing. Tetapi tak ada salahnya jika kita berbuat baik untuk negeri ini dimulai dari kita sendiri. Kita mungkin tak bisa sumbangkan uang miliyaran untuk pembangunan. Namun sedikit saja kita lakukan yang terbaik dalam pekerjaan dan status kita, niscaya kita tak memberi kerugian pada negeri ini. Kita telah memberikan sumbangan kecil kebaikkan untuk negeri ini, walau hanya 0,00000000001 % saja. Jika itu dilakukan oleh banyak orang, niscaya terkumpul puluhan persen untuk kebaikkan negeri ini. Mungkin kita tak bisa mengajak semua orang untuk berbuat baik kepada negeri ini, namun setidaknya saat kita sudah melakukan hal baik dalam pekerjaan atau apapun status kita. Kita telah memastikan masih ada orang yang peduli terhadap negeri ini, yaitu kita sendiri. Maka pertanyaannya,


“Apa yang akan segera kau rubah dari dirimu, untuk perubahan negeri ini?”



sumber : http://www.hipwee.com/opini/jika-kau-ingin-negeri-ini-segera-berubah-mulailah-dengan-mengubah-diri-sendiri/

Friday, 24 July 2015

"Kamu Terlalu BAIK Buat Aku"



Pernahkah Anda dikenai ucapan seperti itu? Yang kemudian membuat Anda bertanya-tanya, kalau memang Anda baik kenapa gebetan Anda justru menolak cinta Anda, yang mana penolakannya mungkin disertai ucapan aku enggak layak buat kamu, atau kamu pantas mendapatkan pasangan yang lebih baik dari aku? Apa sebenarnya arti dari kata baik di konteks penolakan yang menyakitkan ini?

“Baik” dalam hal ini bermakna konotatif, yang artinya adalah: penjilat, koruptif, gampangan, dan suka mencampuri urusan orang lain. Anda kaget dan nggak terima? Berikut ini saya jabarkan secara umum apa saja yang biasanya pria “baik” lakukan.

Saat masa PDKT, sering kali pria “baik” berusaha untuk satu pemikiran dengan gebetannya, meskipun untuk hal yang sebenarnya nggak disetujui. Misalnya, Anda nggak suka orang yang nggak tepat waktu, apapun alasannya. Tapi ketika gebetan Anda datang terlambat, Anda merasa alasan yang dia bilang adalah sesuatu yang wajar. Bahkan, Anda mungkin mencoba membela dia dari orang lain yang menegurnya.
Contoh lain, menurut Anda menonton sinetron adalah kegiatan yang nggak ada manfaatnya. Tapi ketika Anda tahu gebetan Anda pecinta sinetron, Anda ikut-ikutan rajin menonton dan berpendapat bahwa nggak salahnya menonton sinetron. Singkatnya, Anda melanggar pendapat yang Anda pegang sendiri demi menciptakan kesan bahwa Anda dan gebetan satu pemikiran. Dengan kata lain, Anda seorang penjilat.

Anda mungkin juga berpikir bahwa dengan mentraktir dia ini-itu, membelikan dia boneka, tas, dan sebagainya, bisa membuat dia tertarik pada Anda. Nggak cukup sampai disitu, Anda bahkan memberi sedekah pada pengemis atau meminjamkan uang Anda pada teman yang sedang kesulitan uang. Mungkin maksud Anda melakukan semua itu adalah untuk membuktikan pada gebetan bahwa Anda adalah orang yang nggak kesulitan secara finansial. Namun di sisi lain, Anda juga sedang menunjukkan bahwa Anda berharap bisa membeli cinta gebetan dengan uang, dan selain itu Anda sesungguhnya nggak punya apa-apa. Jika demikian, Anda orang yang koruptif.

Gebetan Anda mungkin juga beberapa kali meminta Anda untuk melakukan antar-jemput, menemani berbelanja selama berjam-jam, mendengarkan curhatannya panjang lebar, dll. Dan karena Anda orang “baik”, Anda memenuhi semua permintaannya tanpa syarat. Tapi tahukah Anda, bahwa dengan melakukan “kebaikan” ini Anda sedang menunjukkan diri Anda yang gampangan dan murahan karena Anda bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga tanpa imbalan untuk seseorang yang belum memberikan kepastian. Mungkin Anda berharap gebetan Anda membalas “kebaikan” ini dengan cintanya. Tapi apakah Anda pikir dia akan memberikan hatinya yang spesial kepada Anda sebagai imbalan atas “kebaikan” yang juga bisa dilakukan oleh ribuan pria lain?

Dan sudah berapa kali Anda berusaha untuk menjadi pahlawan bagi gebetan Anda? Ketika dia sedang punya masalah dengan temannya, Anda berusaha untuk menjadi penengah. Ketika Anda membaca update status di media sosialnya yang mengatakan bahwa dia sedang kelaparan dan malas keluar karena hujan, saat itu juga Anda pergi membeli makanan dan mengantarnya kerumahnya. Atau ketika Anda mendengar kabar bahwa dia baru saja kecurian barang berharga, Anda langsung menghubungi dia untuk memastikan keadaannya dan menghibur dia. Dengan kata lain, Anda melakukan sesuatu di luar urusan Anda. Anda suka terlibat dalam urusan gebetan Anda meskipun bukan kewajiban dan tanggung jawab Anda apabila dia terlibat masalah, kelaparan, dan menjadi korban pencurian.

Mungkin Anda bisa mengelak dengan mengatakan bahwa semua “kebaikan” itu Anda lakukan secara sukarela dan tulus apa adanya. Tapi coba renungkan pertanyaan ini: seandainya Anda tahu endingnya bahwa Anda akan ditolak, apakah Anda tetap akan berbuat “baik” pada gebetanAnda?


Thursday, 5 March 2015

Hindari zona FRIENDZONE Broo !!!



Bro, hari gini masih terjebak friendzone? Duh, sedihnya….
Dekat sih sama dia, tapi dianggap teman saja. Dihubungi sih sama dia, tapi malah numpang curhat sama kamu. Intens perhatian sama dia, tapi nggak kena ke hatinya. Yaelah, bro….

Bagi wanita, friendzone ini adalah wilayah aman di mana dia bisa berhubungan sama kamu, menghabiskan waktu sama kamu, atau mungkin jalan sama kamu, tanpa ada hubungan dan perasaan apapun di antara kalian.

Ada tips penting nih yang bisa membantu kalian menghindari friendzone, tentunya nggak pake cara melas atau ngenes! Biar cinta kalian sampai ke gebetan tanpa harus terperangkap “zona nyaman” cewek.

Bersikap Seperti “Lelaki”


Mau ngajak main gebetan? Jangan ragu-ragu dan jangan tanya gebetan untuk menentukan tempatnya. Saatnya kamu yang memimpin! Ajak dia ke tempat yang kamu inginkan dan beri tahu alasannya. Seperti, “Ada festival music nih, tonton yuk!”, atau “Weekend ada acara? Ke tempat ini yuk!”.

Jangan tunggu lama-lama respon darinya. Karena, wanita yang suka padamu nggak akan berpikir panjang untuk menyetujui ajakanmu. Jadi, kalau nggak merespon, alihkan pembicaraan ke topik lain.

Keluar dari Comfortzone


Contoh sederhana dari comfortzone adalah ketika ingin bermain bersamanya dan teman-temannya pun ikut. Usahakan agar gebetan nggak membawa sahabatnya saat bermain bersamamu, agar dia tahu kalau kamu hanya ingin berdua saja. Tapi, jika memang terpaksa harus bersama teman-teman, mengobrolah bersamanya saat dia sedang sendiri.

Tunjukkan bukti-bukti kalau kamu memang hanya ingin berdua saja dengannya. Biarkan wanita menebak maksud dari tindakanmu itu.

Jangan Bersikap Sebagai Teman


Daripada mendengarkan curhatnya terus menerus atau bertindak sebagai layaknya teman, coba bahas hal lain seperti film kesukaan atau rencana menghabiskan liburan nanti. Sebab, pria sendirilah yang nggak sadar kalau sudah masuk Friendzone karena salah bertindak.

Treat Her Like A Girlfriend


Perhatian yang lebih? Nggak, bukan seperti itu, bro. Yang dimaksud adalah sikapmu yang memperlakukannya bak pacar kamu sendiri. Contohnya, bertanya kabar sepulang kuliah, memuji penampilannya, atau menggenggam tangannya saat sedang jalan.

Tapi ingat ya, jangan berlebihan. Cukup sewajarnya, tapi bermakna di hatinya!

Membuatnya Merasa Istimewa


Saat PDKT, kita boleh memberikan sesuatu padanya. Tapi, pria mainstream akan ngasih boneka, bunga atau coklat, atau hadiah lain yang membuatnya merasa senang tapi nggak nangkap maksud PDKT-mu.

Berikanlah sesuatu secara personal, nggak perlu mahal dan nggak perlu sering-sering. Cari tahu barang yang dia butuhkan atau dia pakai sehari-hari. Kamu harus kreatif namun hati-hati. Ingat, jangan lakukan cara pria mainstream yang disebutkan. Karena, salah-salah dia malah nggak menangkap maksud hatimu. Semua akan jadi sia-sia.

Jangan sampai terjebak friendzone, ya bro! Satu lagi, jika memang gebetan nggak nangkap maksud hatimu atau dia memang nggak suka denganmu, jangan dilanjutkan lagi PDKT-nya, Ok?


Thursday, 27 November 2014

MAMA


Halo Ma,
Apa kabar?
Ah, rasanya ganjil sekali melontarkan itu. Kita satu rumah, namun jarang kutanyakan kabarmu. Anak macam apa aku ini. Makanan yang kau sediakan di atas meja tak lantas membuatku peduli kabarmu setiap hari. Maaf ya, Ma.

Ma,
Mungkin kita jarang berbicara. Saat membuka mulut pun ketika aku perlu dengan dirimu saja, yang berakhir dengan adu argumen. Rasanya susah sekali menahan diri. Apapun yang ada di kepala, aku lontarkan semua. Begitu terucapkan, aku hanya bisa menyesal.
Mama mungkin sudah biasa. Menghadapi ego dan kesoktahuan anaknya. Dari dulu, pikirmu. Tidak apa-apa. Engkau tersenyum, dan tersenyum saja.

Mamaku yang cantik,
Apa aku boleh bertanya? Bagaimana bentukku saat aku keluar dari rahimmu? Aku penasaran, Ma. Hanya bisa kubayangkan sakitnya. Dari situ pikiranku melanglang: ketika 9 bulan membawaku, hal-hal ganjil apa saja yang kulakukan terhadapmu? Bagaimana perasaanmu ketika tahu rasa sakitmu sebagai ibu tak hanya kau derita saat melahirkan saja? Dari situ aku bisa mengerti, betapa sabar dirimu selama ini.

Tapi harus kuakui. Kadang memang aku heran pada sikapmu. Mama pernah marah-marah ketika aku main ke luar rumah sampai jam 12 malam. Mama sibuk meneleponku untuk pulang.

Aku tahu Mama takut terjadi apa-apa denganku di jalan. Tapi tenanglah, Ma. Aku pasti bisa menjaga diri. Bukankah Mama sendiri yang mengajarkan aku untuk berani? Mungkin memang sulit Mama percayai, tapi aku sekarang sudah besar. Sudah tahu bagaimana melindungi diriku sendiri di jalan. Mama ingat pernah menasihati supaya aku pandai berteman? Nah, kini aku punya teman-teman yang bisa kuandalkan ketika aku pulang terlalu malam.

Ma, sebenarnya ada banyak hal yang ingin kusampaikan. Tapi aku terlalu malu untuk mengatakannya langsung. Aku takut melihatmu menangis. Aku tidak tahan melihat air matamu keluar. Apalagi ketika aku harus pergi ke tempat yang jauh dari rumah.
Saat aku hendak berkelana sementara, Mama membuktikan perhatian dengan mempersiapkan barang bawaan untukku. Sayangnya, terkadang aku sendiri bingung barang-barang itu harus aku apakan.

“Ini mama siapin selimut. Bawa ya!”
“Aduh, ntar beli aja di sana. Berat tauk ma!”

Aku masih ingat itu. Aku menolak barang-barang yang sudah kau siapkan untukku. Hanya ketika mau berangkat, aku mengangkutnya ke bagasi. Dengan berat hati.
Namun saat jauh, aku rindu padamu. Ah…Untunglah ada barang-barang ini. Kupeluk saja selimut yang Mama siapkan. Aku tidak jadi kedinginan.

Ma,
Bolehkah aku bertanya tentang impianmu saat muda dulu? Ketika umur 5, 10, atau seumurku, cita-cita apa yang sebenarnya Mama gantungkan? Dokterkah, layaknya anak-anak pada umumnya?

Maaf ya Ma, gara-gara aku, Mama harus bekerja 2 kali lebih keras dari seharusnya.

Ya,
Aku melihatmu sebagai seorang pekerja keras. Bahkan tugas-tugas rumahan sebenarnya menyedot banyak tenaga dan waktu luang. Pagi-pagi sekali, Mama harus bangun untuk memasak sarapan. Selanjutnya, Mama harus menyiapkan sarapan untuk diriku. Mama harus berbelanja agar di rumah ada yang bisa dimakan.

Mama juga banyak bertanya. Pertanyaan Mama pun sebenarnya selalu sama: “Sudah makan belum?”, “Sudah sholat?” Kalau aku menjawab “belum”, nada bicaramu langsung berubah dan sifat cerewetmu mulai keluar. 

Ma, wajahmu mulai menua. Mulai ada keriput disana, membuatku sadar ragamu tidak sekuat dulu. Penyakit mulai mengerogoti tubuhmu. Aku pun pernah harus melihatmu terbaring di atas tempat tidur. Tapi kau malah tetap tersenyum dan menanyakan apa aku sudah makan.

(Ma, tenang! Aku sudah makan!)

Izinkan aku mengatakan sesuatu yang belum sempat kusampaikan langsung. Aku tidak tahu kapan kita akan berpisah. Ada saatnya, aku akan mengantarkanmu ke tempat peristirahatan terakhirmu. Atau mungkin saja Mama yang mengantarkanku. Apapun akhirnya, akan ada saat dimana kita berdua harus rela. Kapanpun itu, hanya Yang Disana yang tahu. Aku hanya ingin mengingat bahwa kita pasti kembali bertemu.
Mama, Ibu, Ibundaku…

Terima kasih sudah memutuskan memilikiku. Terima kasih sudah memperkenalkanku pada dunia. Terima kasih sudah mengajarkanku apa arti perjuangan.
Maafkan anakmu ini yang selalu membuatmu was-was, yang selalu bertindak semrawut …ah!

Aku hanya bisa berharap untuk terus bisa memberikan yang lebih baik lagi untukmu. Secerewet apa pun dirimu, Mama tetap wanita nomor satu bagiku.
Aku tidak bisa memilih siapa yang menjadi ibuku. Mama pun tak tahu anak seperti apa yang akhirnya lahir dari rahim Mama. Tuhan yang mempertemukan kita.

Aku bersyukur bisa berkenalan dengan Mama. Tersenyumlah, Ma, :)


Monday, 24 November 2014

2 Hal Ini (Mungkin) Belum Kamu Lakukan Saat Putus Cinta



Diputusin sama seseorang yang selama ini menemani kamu hampir di setiap waktu? Rasanya memang menyakitkan, ya, Guys. Berharap bisa bersanding bersama dia di pelaminan, tapi justru dia yang malah “mendepak” kamu ke ujung dunia untuk jauh-jauh dari dia. Mengatakan kalau kamu bukan pria yang tepat untuk dirinya. Sakit, apalagi jika selama ini kamu masih berharap dengannya, pasca dia memutuskan kamu hampir 3 bulan yang lalu. 
Beragam respons yang pria lakukan saat putus cinta. Ada yang langsung pergi mabuk-mabukan dengan teman, ada yang menyendiri dan hilang kabar, atau ada yang travelling keliling dunia dengan main Get Rich. Rasanya respons-respons tersebut sangat sah dan wajar, selama hal tersebut dilakukan tidak berlarut-larut, apalagi sampai merugikan diri sendiri. Atau ada lagi sebuah respons yang sangat membuat memalukan bagi kaum pria: memohon-mohon saat tahu wanitanya meninggalkan dia untuk pria lain. Kamu berharap bisa kembali merajut kisah cinta bersama dia. Kamu berharap bisa mengulang dan memperbaiki kesalahan yang dulu. Hal itulah yang membuat kamu terkubur dalam lubang  menyakitkan. Guys! Berhenti lakukan hal-hal konyol seperti itu! Saat wanita sudah “mendepak” kamu dari hidupnya, itu adalah tanda yang sangat jelas bahwa DIA NGGAK MENGINGINKAN KAMU LAGI. Sikap dia yang mana yang masih nggak kamu mengerti bahwa dia berharap kamu tak menganggu dia lagi?

Mungkin banyak tips putus cinta, cara untuk move on, kegiatan apa yang harus dilakukan di saat berpisah dengan pasangan, dan artikel-artikel lain yang berkaitan dengan putus cinta yang sudah kamu baca. Namun, jika kamu masih saja membaca artikel ini, menujukkan bahwa kamu masih saja mengalami hal di atas. Kamu masih sulit move on, terbayang dengan masa lalu sehingga berapa banyak artikel yang kamu baca, nggak akan pernah cukup. Jangan khawatir, di antara banyak artikel tentang move on dan putus cinta, mungkin kamu belum melakukan 2 hal di bawah ini.

Berhenti untuk Menganggap Dia Wanita yang Sempurna
Jika kamu masih memandang handphone dan harap-harap cemas melihat namanya muncul di layar, kini berhenti lakukan hal konyol itu dan letakkan handphone sejauh mungkin. Jika dulu kamu berpikir dia sempurna, kini saatnya buang-buang pikiran itu. Jika dia sudah meninggalkan kamu, maka dia bukan wanita yang sempurna untuk kamu.  Mau dia adalah wanita paling manis dan pintar sedunia,kek. Mau dia adalah chef terbaik untuk dirimu, kek. Mau dia jago di atas ranjang, kek. Mau dia wanita yang paling mengerti kamu, kek. Tetap saja dia adalah "MANTAN" kamu. Berhenti untuk berpikir bahwa dia sempurna, Guys. Si wanita juga memiliki cela,kok. Dia kan yang biasa merengek minta antar-jemput saat kamu lelah? Dia kan yang suka marah-marah sendiri saat PMS? Dia kan yang suka mengatakan terserah berulang-ulang sampai kamu kesal? Dia kan yang selalu tak bisa menghargai usaha kamu sampai menurutnya kamu tak pernah benar? Dan dia kan yang memiliki sikap kenak-kanakan,insecure, cemburuan, sampai melarang-larang kamu? Itu membuktikan bahwa dia nggak sempurna.

Benahi Ego!
Kami sadar betul bahwa pria memiliki ego yang tingggi. Mungkin saja sihkamu merasa sakit hati bukan karena kamu ditinggalkan dia atau masih sayang sama mantan pacar. Melainkan, lebih ke ego yang terluka. Kamu sakit hati karena selama ini kamu dibutuhkan oleh si wanita. Kamu merasa dicintai sama si dia. Kamu merasa superior yang bisa mendepak banyak wanita dulunya, sayangnya hal tersebut dilakukan terlebih dahulu oleh pasanganmu sendiri.
Kamu merasa hancur. Ego kamu terluka. Kamu nggak percaya diri. Kamu merasa nggak dibutuhkan lagi sama siapa pun. Wanita yang (mungkin) tergila-gila dengan kamu dulu, yang akan lakukan apa pun asal kamu nggak marah, yang mau mengikuti apa katamu, kini berbalik arah dan membuang kamu seperti orang yang tak diinginkan lagi. Makanya, nggak jarang banyak pria justru membalaskan dendam kepada wanita lain. Mereka yang sakit hati akan mencari banyak wanita dan bebas memainkan mereka. Menjadikan banyak wanita sebagai pasangannya kemudian membuang satu per satu. Menurut mereka, nggak masalah jika harus menyakiti wanita lain, yang penting ada kepuasan sendiri. Sayangnya jika kamu lakukan itu, justru akan membuat kamu merasa jauh lebih sepi…dan kosong.
Maka daripada capek-capek untuk cari wanita lain, coba benahi dulu egomu yang terluka itu. Nggak perlu melibatkan wanita lain yang nggak mengerti apa pun. Bangun rasa percaya diri semaksimal mungkin. Lakukan apa pun yang kamu sukai, selama itu membuat kamu percaya diri dan tak merugikan orang. Ingat! Wanita bisa jatuh cinta hanya karena kepercayaan diri seorang pria. Itu menujukkan sisi berkualitas kalian.