Friday, 18 July 2014

Pacaran Agar Dicintai atau Pacaran Agar Mencintai ???


Tanya ke diri sendiri yuk. Apa alasannya pengen pacaran? Apakah pengen dicintai atau pengen mencintai? Mencintai dan dicintai adalah dua hal yang berbeda, sama seperti memberi dan diberi. Sehingga bila kamu masuk dalam hubungan pacaran karena ingin dicintai, hasilnya akan beda dengan bila kamu masuk ke dalam hubungan pacaran karena ingin mencintai.

Buat yang belum ngerti juga, baca pelan pelan dan resapi penjelasan ini ya:

Pernah nggak sih kita ngasih hutang ke orang lain? Sewaktu-waktu kita butuh uang, orang itu belum ngebalikin hutangnya ke kita. Padahal kita juga udah keburu butuh buat bayar ini-itu. Gimana perasaan kita? Gelisah? Kesel? Nggak tenang? Ngerasa berhak untuk merintah-merintah dia?

Sekarang bayangin kita ada dalam suatu relationship, entah itu pacaran atau merit. Kalau kita nyari pacar karena merasa kekurangan cinta, lalu menuntut pasangan untuk mencintai kita, kejadiannya bakal mirip sama di atas. Kita bakal bikin banyak aturan ke dia karena merasa berhak mengatur dia. Dia lagi ngumpul sama kawannya kita telponin terus karena curiga dia selingkuh. Dia lupa kasih hadiah ultah, kita marahin. Seakan-akan pasangan kita punya hutang cinta sama kita. Kalau dia punya uang, cinta, waktu, perhatian, semuanya harus dikasih ke kita. Harus bayar. Bedanya, ini cuma delusi kita sendiri.

Sebenarnya pasangan nggak berhutang apapun sama kamu.

Esensi cinta itu memberi. Semua orang tahu pacaran itu soal berbagi kebahagiaan, tapi banyak orang malah sibuk meminta. Memberi dengan tulus itu enak banget loh, bikin ketagihan juga. Apalagi ngeliat ekspresi pasangan saat kita memberi ke dia. Hmm. Kalau dia pasangan yang cerdas, dia pasti pengen ngerasain hal yang sama sehingga dia akan ikut memberi sesuai dengan kemampuan maksimal dia mencintai. Itulah relationship, kamu memberi, dia memberi. Bukan dia memberi karena kamu sibuk meminta padahal kamu nggak memberi apa-apa selain masalah dan tuntutan.

Ini satu prinsip: Kita nggak bisa jadi bahagia dengan meminta seseorang mencintai kita. Itu seperti meletakkan kewajiban diri kamu sendiri ke pundak orang lain. Lalu protes saat kamu nggak mendapatkannya.

Biasanya orang yang menuntut orang lain untuk mencintainya adalah orang yang tidak mampu mencintai dirinya sendiri. Sama seperti orang yang tidak mampu mencari uang untuk dirinya sendiri, maka dia meminta uang dari orang lain. Nah orang yang tidak mampu mencukupi rasa cinta terhadap dirinya sendiri, mengemis dari orang lain.

Kalo kamu nggak mau jadi pengemis cinta, maka cukupkan cinta terhadap dirimu sendiri. Mana bisa memberi kalo kamu aja kekurangan? =]

INGAT !!!

Pasangan tidak pernah berhutang apa pun sama dirimu. 

Dia memberi semuanya dengan ikhlas dan tulus, kalau kamu cuma sibuk meminta dan kamu tidak memberi apa apa selain masalah dan tuntutan. Maka suatu hari pasangan kamu akan pergi dari hidup mu, dia akan jatuh kedalam pelukan orang lain,  yang sanggup memberi bukan hanya cuma bisa meminta.

PACARAN ITU SALING BERBAGI, SALING MEMBERI.


Sunday, 13 July 2014

3 Cara Jadi ROMANTIS


Menjadi romantis bukanlah sesuatu yang alamiah ada dalam diri manusia. Sama seperti akting, bernyanyi, atau menari, romantisme merupakan seni teatrikal yang perlu dipelajari dan dilatih agar bisa dipertunjukkan dengan memuaskan. Jadi seseorang yang dianggap tidak romantis itu bukan karena dia tidak peduli, tidak sayang, ataupun berkepribadian dingin, melainkan cuma orang yang tidak tahu caranya dan tidak terbiasa.

Berikut ini saya share tiga prinsip penting dalam menampilkan sisi romantis:

Bersedia dangkal dan norak.

Ada banyak hal yang memiliki nilai romantis secara intrinsik alias memang sudah dari sananya memang dianggap romantis. Misal: sesuatu yang mungil, lucu, atau manis (boneka, coklat, bunga, cupcake, perhiasan, panggilan mesra, pita-pita, apapun yang berbentuk hati), efek suasana dan cahaya (makan malam berdua, nyala lilin, sunset atau sunrise, musik di latar belakang), prakarya pribadi (lukisan, surat tulisan tangan, kompilasi foto, puisi, ungkapan sayang, bernyanyi). Jika Anda ingin romantis, Anda harus bersedia ikutan dangkal dan norak seperti milyaran orang lainnya di dunia memainkan hal-hal di atas. Jangan sombong atau malas, karena kualitas hubungan Anda juga dipengaruhi hal-hal kecil tersebut.

Sungguh Anda tidak perlu berpikir keras ingin tampil beda karena romantisme hanya mempedulikan ada atau tidaknya usaha. Dalam pertunjukan romantisme, keunikan atau perbedaan tidak begitu dipandang sebagai nilai tambah. Jangan sok beda dengan menciptakan standar romantis Anda sendiri, bisa-bisa itu malah jadi tidak romantis di mata pasangan dan pasangan pun malu menceritakan pada teman-temannya. Romantisme itu sudah ada standarnya, so ya tinggal memainkan template-template yang ada. Ayo mainkan, bro sis, mainkan.. jangan sok anti mainstream! Romantisme itu (mengikuti) aliran, bukannya perjuangan apalagi apa adanya!

Menciptakan dunia sendiri.

Apa hal yang sering dikomentari ketika melihat pasangan yang romantis? Biasanya orang akan dibilang, “Gile, dunia serasa milik berdua!” Nah prinsip itulah rahasia kedua untuk menghadirkan keromantisan. Pasangan Anda perlu untuk sementara waktu merasa jadi fokus lengket pada Anda sehingga dia merasa terpecah, terpisah, terasingkan dari hal-hal lain di sekitarnya. Berbagai kedangkalan dan kenorakan di poin sebelumnya adalah cara yang paling mudah, karena dia langsung merasa jadi pusat perhatian tidak memusingkan hal lain saat bersama Anda.

Selain hal-hal intrinsik itu, ada juga cara-cara lain yang romantis secara ekstrinsik. Misalnya: memberi waktu, kepedulian, hadiah, kehangatan, pujian, dukungan, kemanjaan, bersuapan, kehadiran, candaan pribadi, menggendong, public display of affection, dsb. Hal-hal tersebut sebenarnya biasa saja, tidak spesial sama sekali. Tapi mereka jadi bernilai romantis spesial jika dilakukan oleh seseorang yang disayangi. So luangkan waktu untuk menyirami perlakuan-perlakuan yang-sebenarnya-biasa-saja itu pada pasangan Anda, apalagi di saat dia tidak menduganya. Walau ada ramai puluhan pasangan melakukan hal yang persis sama di sebelahnya, dia tetap tersentuh seolah dunia hanya ada kalian berdua saja. Ironis, tapi romantis.. hahahaha!

Tidak sepanjang waktu.

Ini kunci terakhir yang membuat romantisme ada nilainya, yaitu Anda tidak boleh selalu perhatian, peduli, hangat, memanjakan, atau melakukan semua hal-hal yang sudah tersebut di atas pada pasangan. Jangankan selalu-romantis, sering-romantis pun tidak boleh. Pertunjukan romantis harus dilakukan sejarang mungkin agar terjaga kesakralan dan artinya. Jika selama ini Anda dan pasangan terbiasa selalu bersikap seolah dunia milik berdua, alias berduaan terus, ya wajar tinggal tunggu waktu dia komplen Anda tidak romantis (padahal Anda sudah romantis sepanjang waktu!). Menu sespesial semahal seelit seeksklusif apapun, jika disajikan setiap hari, jadi hilang spesialnya.

Jadi ada tiga hal yang perlu Anda lakukan berdasarkan prinsip ketiga ini. Pertama, jika selama ini Anda terbiasa selalu manis pada pasangan, hentikan sekarang juga! Kedua, jika Anda selama ini memang (dituduh) tidak manis romantis, saatnya mulai merencanakan hal-hal yang saya jelaskan di poin satu dan dua. Ketiga, atur agar drama romantisme itu terjadi di saat-saat yang tidak dia duga. Aksi romantis sesederhana sekecil senorak sebiasa apapun, jika disajikan tanpa terduga, jadi spesial rasanya.

Saat dilakukan, durasi romantisme juga tidak boleh terlalu mewah panjang lebar. Lakukan kecil saja, seolah tiba-tiba dia diculik melarikan diri sejenak dari kegiatan sehari-hari untuk menikmati sesuatu yang manis dari Anda, lalu dia mesti kembali ke dunia nyata yang dingin dan membosankan. Itulah seni teatrikal romantisme, persis seperti Anda sesekali pergi ke bioskop untuk menikmati pertunjukan yang megah terpisah dari dunia nyata. Bukan perilakunya yang unik spesial, tapi karena Anda-nya adalah orang yang spesial jadi apapun yang Anda lakukan jadi terasa spesial olehnya.


Friday, 11 July 2014

Tips Move On Dalam 60 Hari




Galau karena baru putus sama pacar? Mungkin rasanya sangat sedih ketika harus memutuskan hubungan dengan seseorang yang sudah sangat kita sayangi, apalagi sudah banyak kenangan yang dilalui bersama. Namun dunia belum berakhir ketika kamu putus cinta, matahari akan tetap bersinar dan burung akan tetep berkicau menghiasi pagi.  Salah satu hal terberat ketika putus cinta adalah move on. Banyak orang yang terus terlarut dalam kesedihan dalam waktu yang sangat lama. Untuk membantu kamu agar tidak terus menerus merasa sedih, simak tips move on dalam 60 hari berikut ini:

Hari ke  1-7 Beri Waktu untuk Sendiri

Satu hari setelah kamu putus dengan mantan pacarmu, mungkin kamu akan merasa sangat hancur dan hal yang bisa kamu lakukan hanya menangis. Hari pertama kamu masih diizinkan untuk menangis sesuka hati, tuangkan semua emosi yang kamu rasakan, menangislah sepuasnya. Saat air matamu sudah habis, cobalah keluar kamar pergi ke taman dan tenangkan diri. Jalan-jalan sore seorang diri sambil mendengarkan musik dapat membuat kamu merasa sedikit tenang. Selama satu minggu, berilah waktu untuk kamu sendiri dan menenangkan diri.

Hari ke 8-11 Tuangkan dalam Selembar Kertas

Setelah kamu sudah merasa sedikit tenang, tuangkan apa yang kamu rasakan pada selembar kertasBuatlah sebuah puisi atau lirik lagu yang berisikan semua yang ada dihatimu. Saat ini mungkin rasa sedihmu sudah sedikit hilang tapi muncul rasa marah dan benci, tuangkanlah semua itu dalam suatu karya seni, kalau kamu ahli dalam melukis, lukiskanlah emosi yang kamu rasakan ke atas kanvas.

Hari ke 12-14 Ceritakan Keadaanmu Pada Sahabat Terbaikmu

Angkat telepon dan buatlah janji untuk bertemu dengan sahabatmu. Kamu masih merasa sedih karena kamu belum berbagi apa yang kamu rasakan kepada orang lain, temui sahabatmu dan ceritakan padanya apa yang kamu rasakan. Cari tempat yang nyaman untuk bercerita, bagikan apa yang kamu rasakan padanya dan sahabatmu akan tahu cara yang paling tepat untuk menghiburmu.

Hari ke 15-17 Simpan Semua Barang Kenangan

Di dinding kamarmu masih tergantung foto bersama mantan pacarmu, turunkan foto tersebut dan masukkan kedalam kotak. Ambil semua barang yang mengingatkan kamu dengan mantanmu, semua barang-barang yang diberikan mantanmu, masukkan kedalam sebuah kotak dan simpan di gudang atau tempat dimana kamu tidak bisa melihatnya lagi. Menjauhkan diri dari semua barang yang memiliki kenangan dengan mantanmu akan membuat kamu merasa lebih baik.

Hari ke 18 Hapus Kontak

Hapus semua kontak mantanmu dari handphone, stop stalking social media-nya. Jangan mencoba untuk menghubunginya lagi. Usahakan untuk tidak bertemu dengannya dan tidak pergi ke tempat yang menjadi favorit kalian saat dulu masih bersama.

Hari ke 19-33 Olahraga

Setelah hampir tiga minggu terlarut dalam kesedihan, badanmu akan menjadi lemas karena kamu menjadi malas untuk bergerak. Saatnya kamu untuk menggerakakkan seluruh badan setidaknya seminggu tiga kali jogging di pagi atau sore hari sangat baik untuk menyegarkan badan. Ajak sahabatmu untuk berenang bersama atau sekedar bermain badminton dihalaman rumah. Badan yang sehat dan segar akan berdampak positif pada perasaanmu.

Hari ke 34-41 Hubungi Semua Teman Lama

Buka semua kontak teman-teman yang sudah lama tidak kamu temui. Selama memiliki pacar, mungkin kamu tidak punya waktu untuk teman-teman lamamu. Hubungi mereka lagi, ajaklah bertemu untuk hang out bersama atau sekadar berbincang di tempat dulu kalian biasa berkumpul. Buatlah daftar kegiatan yang bisa kalian lakukan bersama, ingatlah lagi semua kejadian lucu yang pernah kamu alami bersama teman-temanmu.

Hari ke 41-55 Cari Hobi Baru

Saatnya kamu untuk mencari hobi baru. Kamu bisa ikut berbagai kursus, cobalah semua hal baru untuk menambah pengalaman. Sibukkan diri dengan hobi barumu. Dengan menyibukkan diri, perlahan kamu akan bisa melupakan rasa sedihmu.

Hari ke 55-60 Temui Teman Baru

Setelah menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan dan hobi baru, kamu akan bertemu dengan banyak teman-teman baru. Lakukan hobi yang kamu suka bersama teman barumu. Kalian bisa saling bertukar ilmu dan mencoba banyak hal baru bersama. Buatlah daftar kegiatan untuk bisa dilakukan bersama, menjelajahi tempat baru juga dapat kalian lakukan sehingga kamu dan teman barumu menjadi lebih dekat.

Sudah 60 hari semenjak kamu putus dengan mantan pacarmu. Keluarlah dari kesedihan yang kamu rasakan. Lakukan semua kegiatan positif yang bisa kamu lakukanJangan terburu-buru untuk mencari pacar baru, sembuhkanlah dulu luka yang ada di hatimu. Terlalu cepat mencari pacar baru untuk menjadi pelampiasan bukanlah pilihan yang tepat. Ada yang bilang cinta itu tidak harus memiliki tetapi yang benar adalah cinta itu harus memiliki, karena jika kamu sudah tidak bisa memiliki dia, berarti mantan pacarmu bukanlah orang yang tepat untuk menjadi cintamu. Perbaiki diri dan siapkan hatimu untuk bertemu dengan cinta yang baru.

Mau Move On? Maafin Dulu Mantan Kamu


Menjalani sebuah hubungan memang maunya tanpa cela, tanpa pertengkaran, apalagi perpisahan. Namun, tetap saja permasalahan dan beda pendapat dalam hubungan tak bisa dielakkan bahkan kamu dan si dia berakhir dengan kata putus.

Kamu putus karena pasangan kamu sudah bosan. Kamu dan pacar putus karena dia mulai bersikap kasar. Kamu dan pacar putus karena sudah sama sama tidak ada waktu lagi untuk bersama Atau ada alasan lain yang membuat kalian bisa putus yang pada akhirnya membuat kamu sangat amat membenci dia bahkan berjanji nggak akan memaafkan dia.

Tapi apa benar setelah kamu putus sama mantan kamu harus membenci dia?

Membenci mantan hanya akan membuat kamu mengingatnya terus menerus. Membuat kamu tak bisa menghilangkan dia dari pikiranmu. Membuat kamu nggak bisa menjalani hubungan dengan pria/wanita baru. Membuat kamu nggak bahagia dengan hidup kamu sendiri karena membawa sisi negartif dalam dirimu setiap hari?
Beneran mau?

Membenci mantan hanya akan membuat kamu terlihat anak kecil dan lucu. Mengapa saya bilang lucu? Kamu ingat dong bagaimana kamu dulu memuji dia saat masih pacaran? Ingat kan bagaimana kamu sangat bangga mengenalkan pacar kamu ke teman dan keluarga kamu? Dan ingat kan bagaimana kamu bilang “I love you” setiap hari saat sebelum tidur?

Dan ingatkan bagaimana kamu MEMILIH dia sebagai pacar kamu? Membenci dia setelah kalian putus sama saja membenci pilihan yang kamu ambil dulu—pilihan untuk mau pacaran dengannya.

Membenci hanya membuat kamu susah move on. Percayalah.'

Perasaan marah, kesal, benci memang sangat wajar. Namun, apakah dengan membenci masalah akan selesai?

Saat kamu putus dengan mantan—apapun masalahnya, ingatlah bahwa kalian memang hanya tidak cocok. Dan di luar sana sudah ada wanita/pria yang tepat sedang menunggu kalian.

Daripada membenci mantan atas sikapnya, lebih baik kamu memaafkan. Memaafkan kesalahan mantan menunjukkan bahwa kamu dewasa dan menerima adanya perpisahan—sekaligus sadar bahwa perpisahan adalah hal yang biasa terjadi dan menjadi moment untuk perbaikan diri.

Memang mungkin sulit memaafkan dia yang sudah menyakiti kamu. Namun, saat putus tentu dong kamu ingin secepatnya move on? Dan memaafkan adalah salah satu cara untuk mempermudah proses move on—terlebih untuk kamu yang berpikir bahwa sangat susah melupakan si dia.

Kamu keinget terus mungkin karena kamu mengingat bagaimana dia menyakiti kamu, sehingga pemikiran negatif terus ada di otakmu sehingga yang kamu pikirkan adalah bagaimana cara membalasnya.

Coba kalau kamu memaafkannya dan menganggap dia tak melakukan kesalahan yang berarti. Kamu memaafkan dia dengan berjiwa besar dan masih bisa berhubungan baik dengannya. Masih bisa berteman meskipun tak bisa sedekat dulu—tentu itu lebih membuat hidup kamu damai dan nyaman, dibandingkan membenci dia yang ternyata sudah bahagia menemukan wanita/pria lain.

Saat kamu sudah maafin dia, tentu kamu akan bisa bersikap baik dengannya, bersikap ramah, dan kamu selalu berpikir positif. Nggak akan curiga, nggak akan berpikir balas dendam, nggak akan cepat emosi, dan hal lain yang merusak fisik kamu perlahan-lahan. Jadi, saat kamu sudah bisa memaafkannya kamu akan siap menjalin hubungan yang baru dengan orang lain. Kebayangkan bagaimana perasaan benci terhadap mantan akan merusak PDKT kamu dan gebetan?


Jadi, kalau mau move on, maafkan dulu mantan kamu, ya.

Galau Di Socmed: Kerjaan Nggak Guna


“Pacar apaan tuh? Nggak ada guna jadi pacar! Udah tampang jelek, males, kere lagi! NGGAK GUNA!”
“Kepengen banget nikah, tapi orangnya mana…”
“Malem minggu meluk guling lagi. Hidup gue sepi banget. Nggak ada yang mau pacaran sama gue ya?”

Ini tahun berapa? Kenapa sih ada banyak sekali orang yang memakai social media untuk bergalau ria dan memamerkan betapa negatif dan nggak serunya hidupnya? Sudah berapa orang yang memperingatkan kamu untuk tidak melakukan itu lagi?

Galau di social media itu nggak ada keren-kerennya sama sekali. Jauh sekali dari kata keren!

1. Itu hal yang MEMALUKAN!

Sekarang umur kamu berapa? Bayangkan kamu berada di mal atau pesta yang dihadiri banyak orang, lalu kamu bilang ke orangtuamu, “Ma, kayaknya pengen dibeliin Samsung Galaxy S5 deh.” Ketika mamamu menolak membelikan, apakah kamu langsung menangis meraung-raung di situ saat itu juga?

Ketika kamu galau di social media, situasinya persis seperti itu. Kamu adalah anak kecil yang merengek di tengah sederetan orang-orang dewasa!

Apapun alasan timbulnya perasaan galaumu, kalau sampai ter-posting di social media, yang orang lihat hanyalah kecengenganmu! Mereka bisa saja senior, rekan kerja, anak buah, atau bahkan HRD perusahaan yang tadinya akan merekrutmu namun sekarang membatalkan niat mereka. Ingat, twitter bisa dicari di google dan ada banyak orang yang akan menggoogle namamu untuk mencari tahu apakah kamu adalah orang yang berkualitas!

Jika di kehidupan nyata kamu punya rasa malu untuk bersikap cengeng di depan orang, kamu juga harus menahan diri di social media.

2. Orang Jadi Tahu Kelemahan Kamu

Tentunya citra yang ingin kamu bentuk adalah yang positif, yang membuat orang menyukai, menghargai, atau bahkan segan terhadap kamu. Lazimnya, kamu tidak akan membiarkan sembarang orang tahu kalau kamu memiliki kelemahan tertentu.

Jadi apa gunanya kamu memberitakan tentang alangkah membosankan dan garingnya kehidupan kamu di malam minggu? Apa gunanya memberitakan tentang alangkah lemahnya diri kamu menghadapi kemarahan? Apa gunanya kamu memberitakan tentang betapa mupengnya kamu untuk dinikahi padahal kamu nggak laku? Dan yang lebih gila lagi,dengan semua informasi negatif di akun kamu tersebut, kamu berharap ada orang yang akan tertarik pada kamu? Itu kegilaan social media yang luar biasa.

3. Orang Lain Nggak Mau Tahu Urusan Kamu

Rasanya memang enak sekali jika memiliki teman yang bisa memahami kita, apalagi di saat rapuh. Tapi, berapa banyak sih orang yang benar-benar peduli pada kita? 
Sebaiknya kamu jangan GEER dulu karena kebanyakan orang justru tidak peduli dengan masalah kamu. Mereka sendiri sudah punya masalah pribadi yang perlu diurus. Maka hindarilah curhat secara random di social media. Kalau kamu memang butuh seseorang untuk mendengarkanmu, teleponlah sahabat dan ceritakan kegalauan kamu.

Kalau memang tanganmu gatal sekali untuk mengetik kegalauanmu di social media, saya sarankan buat satu akun yang menjadi tempat sampahmu. Jangan tambahkan siapapun di situ. Fungsikan satu akun itu sebagai diary-mu. Di situ kamu bebas bersumpah serapah tanpa kuatir ada orang lain yang akan membacanya.

Saya sendiri pernah mencobanya, rasanya memang sedikit lega setelah berkeluh kesah dengan cara itu. Tapi siap-siap saja, di lain hari ketika kamu membaca status/posting tempo hari yang galau itu, biasanya sih timbul rasa jijik. Kebayang nggak sih? Seperti itulah perasaan teman kamu di social media yang masih waras ketika mereka membaca kegalauanmu.

Hindari bergalau di social media itu seperti kamu menghindari penyakit. Kecuali terpaksa sekali, itu pun dengan bahasa yang diperhalus dan baru di-posting ketika kamu sudah berkepala dingin lagi, dan jangan sering-sering. Sudahlah, paling bagus memang melampiaskan emosi melalui aktivitas yang wajar seperti olahraga, ibadah, meditasi, atau seni. Atau apa saja, asal jangan bergalau ria di social media.

Galau hanya akan membuat kamu menjadi orang yang tidak disukai. Kesempatan yang seharusnya bisa kamu manfaatkan untuk mendapatkan gebetan, malah hilang begitu saja. Karena kegalauan kamu di sosial media, orang yang tadinya ingin mengenal kamu lebih dekat, karena kebiasaan bergalau ria akhirnya malah mundur dan pergi.

Daripada ngetwit galau, mendingan ngetwit tentang artikel-artikel favorit kamu di aidilsangpemimpin.blogspot.com . :D

Monday, 7 July 2014

Pasangan Berubah ? WAJAR !!!


Salah satu ketakutan terbesar memilih pasangan adalah, “Apakah semua kebaikan dia akan berubah suatu saat nanti?” Makanya banyak wanita mempersulit masa PDKT: demi menguji keseriusan dan kestabilan pria-pria yang mendekati. Pria cenderung lebih short minded, tidak begitu memusingkan apakah calon pasangannya akan berubah atau tidak. Karena kalaupun berubah, pria merasa cukup cerdas untuk menemukan solusi perbaikannya, ataupun merasa cukup hebat untuk bisa mencari penggantinya.

Hari ini Anda akan belajar menanggapi perubahan dengan lebih wajar, sehingga tidak perlu banyak gaya dan ribet memusingkan pasangan yang tiba-tiba dirasa berubah.

Perubahan itu alamiah.

Orang yang takut akan perubahan adalah orang yang tak siap hadapi kehidupan. Jangankan manusia hidup, manusia mati saja (alias mayat) mengalami banyak perubahan dari semenjak hembusan nafas terakhir sampai akhirnya berada di liang kubur. Jadi Anda tak perlu panik jika melihat ada beberapa perubahan tingkah pasangan. Jika tiba-tiba dia lambat membalas message, atau bertindak agak aneh, kendalikan emosi Anda dan ajak bicara santai setelah ada waktu tepat. Ingat: bicara santai, bukan interogasi!
Banyak orang menyimpan perubahan-perubahan pasangannya dalam Buku Kecurigaan. Semakin ditambah, semakin dia jadi tenggelam dalam emosi dan fantasi paranoid. Hindari sikap detektif yang selalu menganalisa tindak-tanduk pasangan. “Tapi, Dil, saya dari awal memang sulit percaya dia!” keluh sebagian orang. Kalau begitu itu salah Anda memulai hubungan tanpa ada kemampuan mempercayai. Justru Anda yang perlu berubah belajar mempercayai, bukannya pasangan Anda berubah supaya Anda bisa mempercayainya!

Hubungan yang bertumbuh adalah hubungan yang berubah.

Pasangan Anda jelas tidak akan selalu sabar, pengertian, dan hangat sepanjang waktu. Sama seperti kita tahu bahwa kesulitan atau kepahitan yang wanita berikan selama PDKT adalah hanya dalam rangka PDKT saja, maka kita juga harusnya tahu bahwa kemanisan yang pria berikan semasa PDKT juga sama, dalam rangka PDKT saja. Jadi itu semua wajar memudar seiring perjalanan waktu, Anda tidak perlu terkejut, emosi, ataupun berseru, “Penipuan!” terutama bila Anda sendiri juga melakukannya (baik dalam rupa kepahitan ataupun kemanisan).

Logikanya simple sekali. Kenapa pria perlu menjadi sangat manis sekali saat PDKT? Karena pada saat PDKT, wanita dengan sengaja membuat dirinya jadi sangat sulit. Topeng bertemu topeng.

Satu sampai tiga bulan pertama semenjak mulai pacaran adalah periode honeymoon. Menyusul setelahnya adalah masa adaptasi panjang yang cukup menguras tenaga. Perbedaan latar belakang, karakter, gaya hidup akan mulai terlihat mencolok. Anda atau pasangan otomatis mulai menjaga jarak dan membatasi diri. Sisi positifnya adalah Anda dan dia jadi belajar tidak lagi manja mengandalkan pasangan. Sisi negatifnya adalah masing-masing jadi mulai bersikap sensitif dan perhitungan.

Jika berhasil melalui tahun pertama, hubungan itu pasti sudah banyak sekali berubah dan tidak mungkin sama. Proses adaptasi yang baik akan mengubah Anda dan pasangan jadi rekan kerja yang harmonis, bukan sekedar cinta-cintaan. Apalagi setelah masuk dalam pernikahan yang sewajarnya penuh dengan rutinitas. Cinta-cintaan jadi sekedar bumbu, hingga banyak istri senang berdrama, bergosip, atau sibuk menonton film cinta demi merasakan percikan api yang sudah agak jarang terjadi alamiah. Suami banyak habiskan waktu di kegiatan-kegiatan yang membuatnya merasa hebat dan jantan lagi, sesuatu yang dulu pasangannya bisa berikan setiap kali bertemu.
Perubahan dinamika hubungan saja wajar terjadi, apalagi sekedar perubahan perilaku.  Ada alasannya mengapa kakek-nenek atau orangtua sering meledek anak muda yang sedang gila dan asyik dimabuk cinta: karena mereka tahu persis itu akan berubah jadi sesuatu yang berbeda dalam waktu dekat.

Tidak ada apresiasi.

Dalam setiap hubungan, akan tiba masanya di mana kebaikan dan kepedulian kamu akan berubah jadi sekadar rutinitas. Itu juga adalah perubahan yang wajar. Ketika rutinitas baik itu dilakukan tapi merasa kurang diapresiasi, sewajarnya juga dia jadi kurang termotivasi melanjutkan pekerjaan tersebut. Ini sama sekali bukan soal pamrih atau meminta dibalas, tapi ini memang sistem kebutuhan insentif yang terprogram di setiap jiwa manusia.

Omong-omong soal berubah, apakah Anda masih penuh bersemangat memuji prestasinya? Apakah Anda masih selalu mengucapkan terima kasih? Apakah Anda masih berusaha membalas hal spesial untuk setiap hal spesial yang dia berikan? Atau jangan-jangan Anda SENDIDIRI SUDAH BERUBAH menganggap semua kebaikannya jadi sebuah tanggung jawab yang sewajarnya? Jika demikian, jangan heran jika dia pun berubah jadi malas melakukan itu semua. Sebelum Anda emosi karena pasangan berubah, coba teliti dulu seberapa banyak Anda juga berubah. Jika Anda merasa diri Anda tidak berubah, bertobatlah dari kesombongan itu sebelum hubungan Anda jadi lebih berantakan.

Perasaan Anda berubah.

Di awal hubungan, tubuh Anda dibanjiri koktil biokimia yang membuat Anda mabuk kepayang. Dalam kondisi euforia itu,semua tingkah pasangan terasa indah dan membahagiakan. Dia bisa saja bersikap aneh dan menyebalkan, tapi tetap terasa lucu menggemaskan karena Anda sedang tergila-gila padanya. Analoginya: jika Anda menggunakan kacamata dengan lensa bercorak ‘love love’, apapun yang dilakukan pasangan jadi terlihat penuh cinta.

Untungnya, sistem tubuh kita bisa mengatur dirinya sendiri agar tidak terus gila seumur hidup. Setelah sekian lama, otak otomatis hentikan produksi hormon dan neurotransmitter yang memabukkan. Anda berangsur-angsur bisa melihat pasangan sebagaimana adanya: kelalaiannya yang dulu lucu kini berubah jadi hal yang menyebalkan; kemanjaannya yang dulu menggemaskan kini berubah jadi kemalasan; kecerdasannya berkomentar yang dulu Anda kagumi kini berubah terdengar di kuping Anda sebagai komplen-komplen tak berkesudahan. Struktur biokimia tubuh Anda berubah, perasaan Anda berubah, maka cara Anda melihat pasangan juga jadi berubah.
Bisa jadi sebenarnya dari dulu dia memang lama balas chatting, tapi Anda dulu memakluminya karena ada euforia cinta. Setelah euforia hilang, Anda jadi ‘merasa dia berubah jadi lama balas chatting’. Bisa jadi sebenarnya dari dulu dia memang suka berbohong, tapi Anda dulu tidak peduli karena sedang dimabuk cinta. Kini kemabukan itu reda, Anda jadi ‘merasa dia berubah suka menyembunyikan sesuatu’. Kata orang (jatuh) cinta itu buta, makanya banyak konflik terjadi belakangan karena pacaran dan pernikahan itu benar-benar periode yang membuka mata.

Satu-satunya hal yang tidak akan berubah adalah fakta bahwa segala sesuatu pasti berubah. Itu berarti termasuk Anda, pasangan Anda, dan hubungan kalian berdua. Hanya ada satu jenis pasangan yang tidak berubah, yaitu arca purbakala.


Monday, 30 June 2014

PRIA, Jangan Tiru Film KOREA !!!


Jika selama ini Anda punya hobi mengaplikasikan apa yang Anda lihat dari film drama cinta terutama Asia, tinggalkan itu semua. Apalagi bila Anda jomblo, semua hal itu adalah pengaruh buruk bagi kehidupan cinta Anda. Hindari film-film tersebut; terutama film Korea!

Setelah itu tinggalkan juga lagu-lagu cinta ala pria lemah tak berdaya, butiran debu, aku tak bisa hidup tanpamu, kutunggu kau sampai mati, atau apapun yang berasal dari boy band kalengan lainnya yang lebih banyak menari daripada bernyanyi.

Dianjurkan demikian karena semua hal tersebut akan memanjakan Anda dalam IMPIAN-IMPIAN ROMANTIS yang tidak akan pernah kesampaian! Semua hal tersebut akan mempertebal bau ngarep Anda, bau pria desperate, bau laki-laki loser! Bau laki-laki yang ngarep kisah fiksi arahan sutradara akan terjadi dalam hidupnya yang tidak menarik di dunia nyata. Sama seperti Anda tidak belajar Fisika dari film-film Iron Man, atau belajar mengendarai pesawat dari film-film aksi yang menampilkan pesawat terbang, maka Anda juga tidak seharusnya belajar dinamika cinta dari film cinta!

Bila ditanya, wanita memang mengaku suka pria-pria romantis, tapi pada kenyataannya, BUKAN sifat romantis yang menarik mereka, tapi CHALLENGES and ADVENTURES yang berbumbu romantika. Romantika itu sendiri tidak akan pernah bisa membuat wanita tertarik, apalagi mabuk kepayang.

Justru sebaliknya, menjadi seorang romantimania akan membuat wanita merasa JENUH. Apalagi jika Anda melakukannya semenjak awal pendekatan, terus-terusan sepanjang hari hingga akhirnya pacaran. Tinggal menunggu waktu hingga akhirnya sang wanita BERKELUH KESAH pada sahabatnya, “Dia memang pria romantis sih… tapi gimana yah, cuman itu aja bisanya.” Dia mungkin akan meninggalkan Anda dengan ucapan, “Kamu terlalu baik untuk aku.”

Jika Anda ingin jadi pria romantis, lakukan di sela-sela SULUTAN API BAHAYA. Masukkan banyak elemen RESIKO ke dalam interaksi Anda dan si dia. Berikan dia SECUIL kejutan romantika, lalu HENTIKAN segera seolah-olah Anda orang yang berbeda dari lima menit sebelumnya.

Romantisme baru menjadi berharga, bila Anda jarang melakukannya. Ingat hal itu.