Friday, 30 May 2014

Ini Ceritaku.. Mana Ceritamu ??

Malam sabtu sendirian dirumah, asik main laptop tidak jelas, online tidka bermanfaat dan bosan untuk mebaca manga, karena tidak ada episode terbaru.

Tiba - tiba muncul ide untuk membuat sebuah cerita tentang perjalanan hidup gue :D
Inilah ceritanya..

Gue mau cerita gimana gue terus terusan jatuh, tidak bisa meraih apa yang gue inginkan..
Dari SD gue suka sekali jadi seorang dokter, mengobati orang yang sakit, menolong orang, dapat banyak duit. Cita - cita gue dari kecil sampai sekarang ingin menjadi seorang DOKTER SPESIALIS ANAK.

Tapi takdir berkata lain :(

Dari SD gue udah serius untuk belajar, alhamdulillah waktu SD selalu mendapat peringkat 3 besar. Tamat SD gue lanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMP tapi gue pertama masuk ke PESANTREN TERPADU ALMUSLIMUN di LHOKSUKON itu gue masuk karena keinginan orangtua gue, dulu gue anak yang penurut sama orangtua, tidak pernah membangkang atau membantah perintah orangtua, jadi gue ikutin saja kemauan orangtua untuk sekolah di pesantren biar bisa belajar ilmu agam dan ilmu sekolah, tapi dari sana lah sikap membangkang atau sikap buruk gue muncul, gue jadi males masuk sekolah, sering cabut atau keluar tanpa izin dari lingkungan pesantren tersebut, sering bohong sama ustad bilang sakit padahal cuma males belajar atau masuk kelas, banyak habisin duit orangtua karena sering nongkrong di kantin, rata rata sehari gue habisin duit orangtua 50rb lebih "jaman 2007 50rb itu sudah banyak". Singkat cerita orangtua gue tidak sanggup mikir dengan tingkah laku gue, gue juga tidak bisa tahan lebih lama lagi di pesantren tersebut, akhirnya setelah 1 semester atau 6 bulan gue disana, gue pun di pindahkan ke SMP NEGERI 1 TANAH LUAS. SMP itu adalah SMP terfavorit sekecamatan tanah luas dan kecematan tetangga lainnya.

Di SMP gue pertama masuk di kelas VII A, disana gue jadi anak baru tapi banyak dapat teman, karena ada teman yang wkatu SD, jadi gue tidak susah untuk bergaul. Kelas VIII gue sudah di masukkan ke kelas terfavorit atau kelas Inti, di kelas itu semuanya siswa - siswi terpilih dari sekian banyak siswa - siswi yang lain dan disana ada gue satu ornag yang terpilih, karena saingan yang sedikit hebat jadi gue susah utuk mendapatkan peringkat, tapi sebenarnya bukan karen saigan tapi karena diri gue sendiri yang male untuk belajar, asik main main saja, asik online main zinga poker di facebook, asik balap liar bareng teman teman gue sehingga meninggalkan bekas luka di kaki sebelaha kiri gue itu tanda kecelakan karena jatuh kereta. Singkat cerita gue tamat SMP dengan tidak pernah satu kalipun mendapatkan peringkat. Disana gue mulai terpuruk banget, gue selalu salahin orang orang yang suka nyontek, karena gue "dulu" anti banget sama yang namanya nyontek. :D

Tapi gue tetap tidak menyerah, gue masih tetap berkeingin dan optimi kalau gue bakal jadi DOKTER SPESIALIS ANAK.

Tamat SMP gue mulai melanjutkan sekolah ke salah satu SMA favorit di Aceh Utara yaitu SMA NEGERI 3 PUTRA BANGSA atau SMA UNGGUL

Walaupun gue tidak dapat prestasi waktu SMP tapi gue bisa lulus seleksi masuk SMA tersebut, gue bersyukur banget, gue mulai sekolah di SMA tersebut dengan kawan baru, susana baru, guru baru, kelas baru, dan sekolah baru. Tapi ternyata sama saja, awal masuk sekolah gue sudah buat orangtua gue malu, gue sudah buat masalah disekolah dengan terlibat pertikaian dengan abg leting, yang mengakibatkan orangtua gue dipanggil oleh kepala sekolah atas kejadian gue tersebut. Ternyata hal tersebut tidak bisa membuat gue sadar dan serius, gue masih tetap main main, tidak mau belajar, disekolah tidak pernah serius, sering becanda dalam kelas, tidak pernah dengar apa yang guru jelasin, remedial selalu walaupun pelajaran hitung hitung sperti matematika yang biasanya waktu SD dan SMP gue salah satu jagoan matematika, dan sudah mulai suka nyontek. Sampai kenaikan kelas dari kelas X ke kelas XI gue tetap tidak bisa masuk peringkat, gue tau kalau orangtua gue sedih, gue anak laki laki pertama dan satu satunya anak lelaki orangtua gue tapi gue tidak bisa membahagiakan orangtua gue. Satu bulan libur kenaikan kelas tersebut gue habisin cuma untuk merenungkan nasib gue, apa yang sudah gue buat selama ini, apa yang sudah gue kasih untuk orangtua gue. Akhirnya gue memutuskan untuk serius. Di kelas XI gue harus masuk peringkat.

Ketika di kelas XI gue mulai mau belajar, mulai mengatur waktu, mengurangi waktu untuk main main, mulai serius dikelas, mulai memegang buka pelajaran ketika dirumah, mulai rajin belajar sama kawan, dan alhamdulillah ketika kenaikan kelas gue masuk peirngkat 10 besar, gue dapat rangking 8, itu adalah pertama kalinya gue masuk peringkat 10 besar selama gue skeolah di SMA tersebut, orangtua gue mulai senang sama gue, gue bisa melihat senyum kebahagian dari kedua orangtua gue, gue akhirnya senang bisa membuat mereka tersenyum kembali dan gue juga sangat puas ituu gue dapatkan dengan hasil usaha gue sendiri tanpa ada faktor ekternal maupun internal, itu murni hasil usaha gue yang mau belajar dan mau serius kembali. 

Kelas XII akhirnya gue mulai serius, mulai optimis, dengan harapan bisa lebih baik dan bisa lulus di Universitas ternama di Indonesia di Fakultas kedokteran dengan jalur Undangan. Gue mulai serius untuk belajar, baik di kelas maupun dirumah, waktu untuk main main gue kurangi, dikelas gue sering tampil dan maju kedepan, akhirnya gue bisa bersaing dengan siswa - siswa lain yang pandai pandai, dan kadang kadang gue yang memimpi didepan :D

Guru guru juga sudah mulai memperhitungkan gue, apa lagi guru bidang studi KIMIA, karena KIMIA itu pelajaran yang sangat gue kuasai dan gue selalu jadi yang tercepat kalau dengan masalah KIMIA dan yang terpandai ketika ujian atau ulangan KIMIA :D

Tapi mungkin gue sedikit terlambat untuk mulai serius, kerena ketika kelas XII  gue baru mulai serius, jadi gue tidak bisa berprestasi di bidang yang gue kuasai.

Alhamdulillah semester satu kelas XII gue bisa meningkat, gue masuk peringkat 10 besar lagi.

Ketika semester dua kelas XII, gue mulai sibuk dengan TRY OUT dan LES SORE itu semua persiap untuk menghadapi UJIAN NASIONAL, dan gue juga mulai bingung untuk memilih juruan kuliah.

Tahun 2013 sistem seleksi SNMPTN berubah, mulain tahun 2013 SNMPTN dilihat dari nilai rapor setiap siswa siswi dan nilai UN, jadi tidak ada lagi seleksi atau tes tulis pada SNMPTN, tes tulis berubah nama menjadi SBMPTN.

Kami menyebut SNMPTN waktu itu dengan jalur undangan, gue mulai senang, impian gue lulus jalur undang di fakultas kedokteran semakin terbuka lebar. Dan jelas pada pendaftaran SNMPTN gue memilih FAKULTAS KEDOKTERAN di UGM di urutan pertama dan FARMASI diurutan kedua dan di urutan ketiga gue pilih FAKULTAS KEDOKTERAN di UNSYIAH dan MIPA KIMIA.

Tapi akhirnya sama saja,  Allah tidak berkehendak gue untuk menjadi seorang dokter :(

Ketika pengumuna SNMPTN gue dinyatakan lulus di MIPA KIMIA UNSYIAH,  gue tidak senang juga tidak sedih, yang pasti waktu itu gue bimbang dan galau.

Kenapa gue tidak lulus di Kedokteran ?
Kenapa gue lulus di Kimia 
Padahal cita cita gue mau jadi seorang dokter.
Kenapa tidak lulus ?
Kenapa ?

Pertanyan itu yang terus muncul dalam pikiran gue.

Akhirnya gue sadar.

Gue kurang priatin, gue terkadang sombong, gue terkadang suka ngeremehin orang, gue juga suka ngeremehin masalah sepele, entah gue terlambat atau gimana atas penyesalan ini.

Yang selama ini menurut gue udah MAX, udah TOP tapi ternyaat BELUM.

Gue belum di beri kesempatan sama Allah untuk bilang HAH AKHIRNYA.

Gue masih disuruh lebih dekat sama Allah.

Gue masih disuruh berjuang sama Allah.

Gue masih disuruh belajar IKHLAS sama Allah.

Gue masih disuruh berprasangka baik sama Allah.

Sekarang gue masih berusah dan belajar ikhlas untuk semua yang gue alami.

Sekarang gue pasrah dan gue yakin ada rencan Allah yang bisa bikin orangtua gue bangga.

Gue yakin, gue optimis.Gue bakal bisa bikin orangtua gue bangga suatu hari nantik..

Akhirnya gue masuk di jurusan MIPA KIMIA sesuai dengan yang di SNMPTN.

Tidak bisa jadi seorang dokter tapi bisa jadi seorang saintis yang bakal menyaingin Einstein. :)

Walapun sekarang sudah semester dua tapi masih belum serius dan terlalu banyak main main.. :D

Tapi gue bakal mulai serius ketika di semester tiga dan seterusnya :D

GUE SEORANG SAINTIS :)

No comments:

Post a Comment