Menjalani sebuah hubungan memang maunya tanpa
cela, tanpa pertengkaran, apalagi perpisahan. Namun, tetap saja permasalahan
dan beda pendapat dalam hubungan tak bisa dielakkan bahkan kamu dan si dia
berakhir dengan kata putus.
Kamu
putus karena pasangan kamu sudah bosan. Kamu dan pacar putus karena dia mulai
bersikap kasar. Kamu dan pacar putus karena sudah sama sama tidak ada waktu
lagi untuk bersama Atau ada alasan lain yang membuat kalian bisa putus yang
pada akhirnya membuat kamu sangat amat membenci dia bahkan berjanji nggak akan memaafkan
dia.
Tapi apa benar setelah kamu putus sama mantan kamu harus membenci dia?
Membenci mantan hanya akan membuat kamu
mengingatnya terus menerus. Membuat kamu tak bisa menghilangkan dia dari
pikiranmu. Membuat kamu nggak bisa menjalani hubungan dengan pria/wanita baru.
Membuat kamu nggak bahagia dengan hidup kamu sendiri karena membawa sisi
negartif dalam dirimu setiap hari?
Beneran mau?
Membenci mantan hanya akan membuat kamu terlihat
anak kecil dan lucu. Mengapa saya bilang lucu? Kamu ingat dong bagaimana kamu
dulu memuji dia saat masih pacaran? Ingat kan bagaimana kamu sangat bangga
mengenalkan pacar kamu ke teman dan keluarga kamu? Dan ingat kan bagaimana kamu
bilang “I love you” setiap hari saat sebelum tidur?
Dan
ingatkan bagaimana kamu MEMILIH dia sebagai pacar kamu? Membenci dia setelah kalian
putus sama saja membenci pilihan yang kamu ambil dulu—pilihan untuk mau pacaran
dengannya.
Membenci hanya membuat kamu susah move on.
Percayalah.'
Perasaan marah, kesal, benci memang sangat
wajar. Namun, apakah dengan membenci masalah akan selesai?
Saat kamu putus dengan mantan—apapun masalahnya,
ingatlah bahwa kalian memang hanya tidak cocok. Dan di luar sana sudah ada
wanita/pria yang tepat sedang menunggu kalian.
Daripada
membenci mantan atas sikapnya, lebih baik kamu memaafkan. Memaafkan kesalahan mantan
menunjukkan bahwa kamu dewasa dan menerima adanya perpisahan—sekaligus
sadar bahwa perpisahan adalah hal yang biasa terjadi dan menjadi moment untuk
perbaikan diri.
Memang
mungkin sulit memaafkan dia yang sudah menyakiti kamu. Namun, saat putus tentu
dong kamu ingin secepatnya move on? Dan memaafkan adalah salah satu cara untuk mempermudah proses move on—terlebih
untuk kamu yang berpikir bahwa sangat susah melupakan si dia.
Kamu keinget terus mungkin karena kamu mengingat
bagaimana dia menyakiti kamu, sehingga pemikiran negatif terus ada di otakmu
sehingga yang kamu pikirkan adalah bagaimana cara membalasnya.
Coba kalau kamu memaafkannya dan menganggap dia
tak melakukan kesalahan yang berarti. Kamu memaafkan dia dengan berjiwa besar
dan masih bisa berhubungan baik dengannya. Masih bisa berteman meskipun tak
bisa sedekat dulu—tentu itu lebih membuat hidup kamu damai dan nyaman,
dibandingkan membenci dia yang ternyata sudah bahagia menemukan wanita/pria
lain.
Saat kamu sudah maafin dia, tentu kamu akan bisa
bersikap baik dengannya, bersikap ramah, dan kamu selalu berpikir positif.
Nggak akan curiga, nggak akan berpikir balas dendam, nggak akan cepat emosi,
dan hal lain yang merusak fisik kamu perlahan-lahan. Jadi, saat kamu sudah bisa
memaafkannya kamu akan siap menjalin hubungan yang baru dengan orang lain.
Kebayangkan bagaimana perasaan benci terhadap mantan akan merusak PDKT kamu dan
gebetan?
Jadi, kalau mau move on, maafkan dulu mantan
kamu, ya.
No comments:
Post a Comment