Friday, 24 July 2015

"Kamu Terlalu BAIK Buat Aku"



Pernahkah Anda dikenai ucapan seperti itu? Yang kemudian membuat Anda bertanya-tanya, kalau memang Anda baik kenapa gebetan Anda justru menolak cinta Anda, yang mana penolakannya mungkin disertai ucapan aku enggak layak buat kamu, atau kamu pantas mendapatkan pasangan yang lebih baik dari aku? Apa sebenarnya arti dari kata baik di konteks penolakan yang menyakitkan ini?

“Baik” dalam hal ini bermakna konotatif, yang artinya adalah: penjilat, koruptif, gampangan, dan suka mencampuri urusan orang lain. Anda kaget dan nggak terima? Berikut ini saya jabarkan secara umum apa saja yang biasanya pria “baik” lakukan.

Saat masa PDKT, sering kali pria “baik” berusaha untuk satu pemikiran dengan gebetannya, meskipun untuk hal yang sebenarnya nggak disetujui. Misalnya, Anda nggak suka orang yang nggak tepat waktu, apapun alasannya. Tapi ketika gebetan Anda datang terlambat, Anda merasa alasan yang dia bilang adalah sesuatu yang wajar. Bahkan, Anda mungkin mencoba membela dia dari orang lain yang menegurnya.
Contoh lain, menurut Anda menonton sinetron adalah kegiatan yang nggak ada manfaatnya. Tapi ketika Anda tahu gebetan Anda pecinta sinetron, Anda ikut-ikutan rajin menonton dan berpendapat bahwa nggak salahnya menonton sinetron. Singkatnya, Anda melanggar pendapat yang Anda pegang sendiri demi menciptakan kesan bahwa Anda dan gebetan satu pemikiran. Dengan kata lain, Anda seorang penjilat.

Anda mungkin juga berpikir bahwa dengan mentraktir dia ini-itu, membelikan dia boneka, tas, dan sebagainya, bisa membuat dia tertarik pada Anda. Nggak cukup sampai disitu, Anda bahkan memberi sedekah pada pengemis atau meminjamkan uang Anda pada teman yang sedang kesulitan uang. Mungkin maksud Anda melakukan semua itu adalah untuk membuktikan pada gebetan bahwa Anda adalah orang yang nggak kesulitan secara finansial. Namun di sisi lain, Anda juga sedang menunjukkan bahwa Anda berharap bisa membeli cinta gebetan dengan uang, dan selain itu Anda sesungguhnya nggak punya apa-apa. Jika demikian, Anda orang yang koruptif.

Gebetan Anda mungkin juga beberapa kali meminta Anda untuk melakukan antar-jemput, menemani berbelanja selama berjam-jam, mendengarkan curhatannya panjang lebar, dll. Dan karena Anda orang “baik”, Anda memenuhi semua permintaannya tanpa syarat. Tapi tahukah Anda, bahwa dengan melakukan “kebaikan” ini Anda sedang menunjukkan diri Anda yang gampangan dan murahan karena Anda bersedia meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga tanpa imbalan untuk seseorang yang belum memberikan kepastian. Mungkin Anda berharap gebetan Anda membalas “kebaikan” ini dengan cintanya. Tapi apakah Anda pikir dia akan memberikan hatinya yang spesial kepada Anda sebagai imbalan atas “kebaikan” yang juga bisa dilakukan oleh ribuan pria lain?

Dan sudah berapa kali Anda berusaha untuk menjadi pahlawan bagi gebetan Anda? Ketika dia sedang punya masalah dengan temannya, Anda berusaha untuk menjadi penengah. Ketika Anda membaca update status di media sosialnya yang mengatakan bahwa dia sedang kelaparan dan malas keluar karena hujan, saat itu juga Anda pergi membeli makanan dan mengantarnya kerumahnya. Atau ketika Anda mendengar kabar bahwa dia baru saja kecurian barang berharga, Anda langsung menghubungi dia untuk memastikan keadaannya dan menghibur dia. Dengan kata lain, Anda melakukan sesuatu di luar urusan Anda. Anda suka terlibat dalam urusan gebetan Anda meskipun bukan kewajiban dan tanggung jawab Anda apabila dia terlibat masalah, kelaparan, dan menjadi korban pencurian.

Mungkin Anda bisa mengelak dengan mengatakan bahwa semua “kebaikan” itu Anda lakukan secara sukarela dan tulus apa adanya. Tapi coba renungkan pertanyaan ini: seandainya Anda tahu endingnya bahwa Anda akan ditolak, apakah Anda tetap akan berbuat “baik” pada gebetanAnda?


Thursday, 5 March 2015

Hindari zona FRIENDZONE Broo !!!



Bro, hari gini masih terjebak friendzone? Duh, sedihnya….
Dekat sih sama dia, tapi dianggap teman saja. Dihubungi sih sama dia, tapi malah numpang curhat sama kamu. Intens perhatian sama dia, tapi nggak kena ke hatinya. Yaelah, bro….

Bagi wanita, friendzone ini adalah wilayah aman di mana dia bisa berhubungan sama kamu, menghabiskan waktu sama kamu, atau mungkin jalan sama kamu, tanpa ada hubungan dan perasaan apapun di antara kalian.

Ada tips penting nih yang bisa membantu kalian menghindari friendzone, tentunya nggak pake cara melas atau ngenes! Biar cinta kalian sampai ke gebetan tanpa harus terperangkap “zona nyaman” cewek.

Bersikap Seperti “Lelaki”


Mau ngajak main gebetan? Jangan ragu-ragu dan jangan tanya gebetan untuk menentukan tempatnya. Saatnya kamu yang memimpin! Ajak dia ke tempat yang kamu inginkan dan beri tahu alasannya. Seperti, “Ada festival music nih, tonton yuk!”, atau “Weekend ada acara? Ke tempat ini yuk!”.

Jangan tunggu lama-lama respon darinya. Karena, wanita yang suka padamu nggak akan berpikir panjang untuk menyetujui ajakanmu. Jadi, kalau nggak merespon, alihkan pembicaraan ke topik lain.

Keluar dari Comfortzone


Contoh sederhana dari comfortzone adalah ketika ingin bermain bersamanya dan teman-temannya pun ikut. Usahakan agar gebetan nggak membawa sahabatnya saat bermain bersamamu, agar dia tahu kalau kamu hanya ingin berdua saja. Tapi, jika memang terpaksa harus bersama teman-teman, mengobrolah bersamanya saat dia sedang sendiri.

Tunjukkan bukti-bukti kalau kamu memang hanya ingin berdua saja dengannya. Biarkan wanita menebak maksud dari tindakanmu itu.

Jangan Bersikap Sebagai Teman


Daripada mendengarkan curhatnya terus menerus atau bertindak sebagai layaknya teman, coba bahas hal lain seperti film kesukaan atau rencana menghabiskan liburan nanti. Sebab, pria sendirilah yang nggak sadar kalau sudah masuk Friendzone karena salah bertindak.

Treat Her Like A Girlfriend


Perhatian yang lebih? Nggak, bukan seperti itu, bro. Yang dimaksud adalah sikapmu yang memperlakukannya bak pacar kamu sendiri. Contohnya, bertanya kabar sepulang kuliah, memuji penampilannya, atau menggenggam tangannya saat sedang jalan.

Tapi ingat ya, jangan berlebihan. Cukup sewajarnya, tapi bermakna di hatinya!

Membuatnya Merasa Istimewa


Saat PDKT, kita boleh memberikan sesuatu padanya. Tapi, pria mainstream akan ngasih boneka, bunga atau coklat, atau hadiah lain yang membuatnya merasa senang tapi nggak nangkap maksud PDKT-mu.

Berikanlah sesuatu secara personal, nggak perlu mahal dan nggak perlu sering-sering. Cari tahu barang yang dia butuhkan atau dia pakai sehari-hari. Kamu harus kreatif namun hati-hati. Ingat, jangan lakukan cara pria mainstream yang disebutkan. Karena, salah-salah dia malah nggak menangkap maksud hatimu. Semua akan jadi sia-sia.

Jangan sampai terjebak friendzone, ya bro! Satu lagi, jika memang gebetan nggak nangkap maksud hatimu atau dia memang nggak suka denganmu, jangan dilanjutkan lagi PDKT-nya, Ok?