Kamu dan pacar sudah
menjalani hubungan beberapa bulan. Kamu merasa selama ini hubungan kalian
sangat mesra. Sikapnya yang baik, perhatian, mengerti kamu, dan lainnya membuat
kamu sangat sangat menyanyangi dia dan berpikir bahwa kamu nggak akan mau
kehilangan pria seperti ini. Hingga akhirnya kamu dan pacar membahas tentang
seks—dia jujur bahwa dia pernah melakukan hubungan intim dengan mantannya. Dan
kamu sebagai wanita, memiliki prinsip untuk tidak melakukan hal itu sebelum
menikah.
Namun, setelah berbicara seperti itu, sikap pacar kamu berubah. Dia
mendadak dingin, acuh tak acuh, bahkan mendadak dia jarang ngehubungin kamu.
Dan kamu tentu ada perasaan khawatir jika si dia meninggalkan kamu. Apalagi
sebelumnya kalian nggak pernah ada masalah sebelumnya. Sikapnya berubah setelah
pembicaraan seks beberapa hari yang lalu. Kemudian sebagai wanita yang ke 1001
pertanyaan muncul, salah satunya adalah apakah dia berubah sikap karena prinsip
kamu?
Kamu tambah khawatir karena dia bilang, “Ya, kamu buktiin aja kalau kamu emang beneran sayang sama aku.”
Kisah seperti itu ternyata masih ada, dan saya pikir
hanya ada di sinetron.
Prinsip yang kamu pegang teguh itu seketika goyah,
kebingungan karena apa yang dia maksud dengan pembuktian sayang. Ladies, pernah
nggak sih kalian masuk ke dalam situasi pacar kamu menginginkan untuk
berhubungan intim dengan kamu?
Jika pernah, saya pikir dia hanya pria yang tidak tepat untuk kamu.
Mengapa? Karena hubungan intim seharusnya dilakukan
atas dasar sama suka, tanpa paksaan. Apalagi jika si dia berubah sikap saat
kamu menolaknya. Pria yang menghargai kamu tentu
nggak akan berubah sikapnya meskipun permintaannya nggak dituruti “hanya permintaan tertentu saja”.
Ibarat anak kecil yang minta mainan sama ayahnya,
tapi karena baru beli mainan kemarin sang ayah menolak. Apa yang terjadi?
Ngambek, marah-marah, dan sikapnya nggak semanis dulu. Jika memang pacar kamu
seperti itu, dia memang kekanak-kanakan. Mau jika punya pacar yang sikapnya
seperti itu?
Lagipula, jika kamu dan pacar memutuskan untuk
berhubungan intim, saya pikir harus dilakukan atas dasar kepercayaan dan
komitmen. Bukan atas dasar ancaman, apalagi pembuktian rasa sayang. Seolah rasa sayang nggak bisa
dibuktikan selain hubungan seks saja Ladies. Saat
kamu sudah percaya dengan si dia dan sadar akan semua konsekuensinya maka itu
pilihan kamu. Karena saya nggak bisa menghakimi atas semua pilihan yang kamu
ambil. Semua tindakan kamu, hanya urusan kamu dan Tuhan. Titik.
Namun, jika memang kamu mau melakukan itu. Pikirkan
secara baik konsekuensi apa yang akan kamu tanggung. Jika kamu belum siap
dengan konsekuensi yang akan kamu pikul, lebih baik tidak melakukannya ya
Ladies.